[ad_1]
Ingin membeli mobil yang berjalan di atas air? Nah, ini mungkin terdengar lucu beberapa tahun yang lalu, tetapi sekarang tidak lagi. Untuk mengatasi ancaman polusi udara yang semakin meningkat, para ilmuwan telah benar-benar mengembangkan mobil yang menggunakan 100% air sebagai bahan bakar. Dan terlebih lagi, mobil-mobil ini mungkin menjadi kendaraan masa depan, di saat mobil bertenaga bensin dan diesel akan menjadi usang dan dibuang ke museum.
Mobil yang berjalan dengan sumber energi alternatif adalah tren terbaru di dunia otomotif. Faktanya, para ilmuwan telah mengembangkan mobil yang berjalan tidak hanya di atas air tetapi juga pada sumber energi non-konvensional lainnya seperti listrik, tenaga surya, bio-diesel, etanol, dan LPG. Hal tersebut merupakan suatu kebutuhan, mengingat persediaan bahan bakar fosil yang menipis dan tingkat polusi yang meningkat di dunia. Dalam artikel ini, kita melihat sekilas berbagai professional dan kontra dari mobil yang ditenagai oleh sumber energi alternatif.
Hingga saat ini, bentuk energi alternatif yang paling populer digunakan untuk menggerakkan mobil adalah listrik. Mobil seperti Toyota Prius dan Honda Perception dapat beroperasi dengan menggunakan listrik dan bensin. Mobil-mobil ini, berlabel hibrida, selain memiliki motor listrik biasa, memberikan pilihan sumber tenaga kepada pengendara. Dibandingkan dengan mobil lain, mobil hibrida lebih ramah lingkungan, dan juga murah untuk dijalankan. Kendaraan listrik hibrida berisi baterai yang dapat diisi menggunakan steker listrik standar di rumah.
Penggunaan LPG dan CNG juga telah dipromosikan oleh berbagai pemerintah dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi emisi fuel rumah kaca. Mobil bertenaga CNG sangat hemat bahan bakar, dan menghasilkan tingkat emisi yang sangat rendah. Dimungkinkan untuk mengubah mesin bensin konvensional menjadi mesin yang kompatibel dengan CNG dengan menggunakan Equipment Konversi Hibrid sederhana, sehingga memberikan kesempatan kepada pemilik mobil bensin untuk mengurangi tingkat emisi.
Selain itu, banyak penelitian telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam mengembangkan mobil yang menggunakan tenaga surya dan bio-diesel. Sementara yang pertama biasanya memanen energi dari matahari menggunakan panel surya di tubuhnya, yang terakhir menggunakan bahan bakar yang berasal dari sumber energi alami yang dapat diperbarui seperti tanaman dan minyak nabati. Astrolab, dirancang oleh futuris transportasi Prancis Venturi, adalah mobil bertenaga surya pertama yang tersedia secara komersial di dunia. Mobil bertenaga surya memiliki tingkat emisi nol dan merupakan pembawa best untuk dunia yang bebas polusi. Namun, pengembangan mobil surya masih dalam tahap awal dan kami belum memiliki kendaraan berat bertenaga surya di jalan. Di sisi lain, mobil yang menggunakan bahan bakar nabati lebih mudah dibuat, tetapi popularitasnya telah diperiksa karena terbatasnya ketersediaan bahan bakar nabati.
Mobil bertenaga air juga merupakan salah satu solusi yang mungkin ditemukan para ilmuwan untuk memenuhi tantangan meningkatnya polusi udara. Mobil ini menggunakan teknik elektrolisis untuk memecah air menjadi Oksigen dan Hidrogen, sehingga menghasilkan tenaga yang dibutuhkan dalam prosesnya. Meskipun merupakan kendaraan yang sepenuhnya bebas polusi, mobil bertenaga air itu mahal untuk dibuat, dan penelitian masih terus dilakukan untuk membuat mobil tersebut layak secara komersial.
Namun apa yang menjanjikan, adalah besarnya minat yang dihasilkan mobil hybrid di antara orang-orang di seluruh dunia. Dengan menipisnya stok minyak dan kenaikan harga bahan bakar, Litbang yang gencar dilakukan dalam mengembangkan mobil yang menggunakan bentuk energi alternatif. Peningkatan polusi udara dan efek Rumah Kaca juga berkontribusi pada pencarian mobil yang tidak berpolusi dan hemat biaya. Faktanya, kita tidak jauh dari hari ketika mobil ramah lingkungan yang sempurna akan menjadi kenyataan bagi konsumen. Mobil hibrida memang kendaraan masa depan dan mereka akan tetap ada.